Pantai Ampenan di Kala Senja
Bismillah.
Assalamualaikum. Ampenan, kawasan satu ini tidak akan asing bagi semua yang pernah singgah di pulau Lombok khususnya kota Mataram. Beberapa tahun belakangan ini Ampenan di kota Mataram terkenal akan deretan bangunan-bangunan tua yang menjadi ciri khas pusat keramain kota lama. Bangunan-bangunan toko dengan model art deco berjajar di sekitaran Ampenan yang sukses membuat wisatawan berkelana jauh, hingga mungkin ke zaman sebelum kemerdekaan republik ini. Ya, seperti kita tahu wisata kota tua kini sedang menjamur di beberapa kota di Indonesia. Begitu pun dengan Ampenan saat ini, lebih dikenal akan wisata kota tua-nya.
Ampenan dahulu kala merupakan salah satu pusat keramaian di pulau Lombok. Bagaimana tidak, Ampenan zaman dahulu kala adalah pintu masuk sebelum menjejakkan kaki di pulau Lombok. Di sini terdapat pelabuhan yang menjadi tempat bongkar muatnya barang-barang yang akan masuk atau keluar dari pulau Lombok. Namun kini pelabuhan di Ampenan tidak lagi sesibuk dulu karena pelabuhan utama di pulau Lombok telah pindah ke daerah Lembar, Lombok Barat.
Kini, Pelabuhan Ampenan lebih dikenal dengan sebutan pantai Ampenan. Beberapa tahun belakangan ini pantai Ampenan semakin berbenah diri. Ditata lebih apik sehingga nyaman untuk dikunjungi. Beberapa fasilitas umum pun nampak mendukung perubahan pantai Ampenan sehingga sangat layak untuk menjadi tempat santai menghabiskan waktu. Ya, fasilitas-fasilitas umum seperti musholla, kamar mandi, dan tempat parkir dapat dengan mudah di temukan di Pantai Ampenan. Selain itu ada juga area terbuka di dekat tempat parkir yang dimanfaatkan sebagai tempat bermain anak
Jika mendengar pantai di Lombok, biasanya, bayangan yang akan muncul adalah sebuah pantai alami dengan pasir pantainya yang putih. Cantik. Jika itu yang dicari, saya sangat menyarankan untuk tidak datang ke Pantai Ampenan. Saya jamin bahwa kamu akan pulang dengan rasa kecewa yang dalam. Tapi semoga tidak kapok ya untuk kembali datang menikmati indahnya pantai-pantai lain di Lombok. Hahaha.
Jadi, apa yang menarik dari Pantai Ampenan ini sehingga kini populer untuk dikunjungi?
Daya tarik utama Pantai Ampenan tidak terletak pada pasir pantainya ataupun warna air lautnya. Menurut saya tidak ada yang spesial di sana. Pasir Pantai Ampenan hitam, jauh dari kesan indah. Selain itu bibir pantai jauh dari yang namanya landai. Laut dan daratan justru dipisahkan dengan beton yang kokoh. Tentu saja ini demi keamanan pengunjung.
Daya tarik utama Pantai Ampenan adalah pemandangan sore pantai hingga lepas magrib. Pastinya tahu bukan pemandangan apa yang saya maksud? Betul, sunset. Tenggelamnya matahari. Dan sangat mungkin Pantai Ampenan ini adalah salah satu tempat terbaik bagi pemburu kembalinya sang surya ke peraduannya.
Sedikit agak ke tengah bibir pantai, ada sebuah kapal pertamina yang lepas jangkar. Batas barat kawasan Pantai Ampenan ini memang bersebelahan dengan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina. Namun saya kurang tahu juga, kapal tersebut memang sengaja lepas jangkar di sama terus menerus atau hanya insidental saja. Tapi yang pasti setiap kali berkunjung ke Pantai Ampenan, kapal tersebut masih di sana. Memberi warna berbeda di kala menikmati senja.
Masih agak ke tengah dari bibir pantai, terdapat sebuah replika kapal berukuran kecil yang disangga dengan beberapa kayu. Replika kapal ini tentu saja tidak tersentuh air laut. Namun hadirnya menjadi sebuah keunikan sendiri di Pantai Ampenan.
Untuk menunjang aktivitas pengunjung pantai, di tepi laut yang dibatasi beton, dbuat area terbuka dengan pandangan mata yang bebas ke arah laut. Di area ini tersedia tempat untuk duduk santai menikmati matahari tenggelam di ufuk barat. Tempat duduk yang disediakan cukup bervariasi. Ada yang terdiri atas set meja dan kursi, namun ada juga yang lesehan, duduk beralaskan tikar. Silahkan tinggal pilih hendak duduk di mana.
Di salah satu ujung kawasan Pantai Ampenan ini juga ada sebuah gardu pandang yang cukup luas dengan tinggi sekitar 10 meter. Dari sini lautan terlihat membentang lebih luas, dan matahari tenggelam terlihat jelas. Salah satu best spot untuk berfoto ria menikmati matahari senja.
Selain sunset, apalagi daya tarik Pantai Ampenan?
Di Pantai Ampenan kita tidak hanya duduk termenung menunggu matahari yang sepertinya jatuh ke dalam lautan tak bertepi. Menjelang sore, sesaat sebelum Pantai Ampenan ramai dikunjungi, para pedagang satu persatu membuka lapak mereka. Mereka berjualan dari ujung ke ujung. Silahkan memilih sendiri posisi terbaik menurut kamu ya gaess.
Makanan dan minuman yang ditawarkan untuk menemani sore harimu ini sangat bervariasi, baik menunya ataupun harganya. Namun jangan khawatir, menurut saya harga yang ditawarkan murah meriah kok. Bagi yang low budget namun ingin menikmati sunset, Pantai Ampenan ini adalah pilihan yang tepat.
Tidak afdol rasanya jika nongkrong di tepi laut namun tidak menikmati hidangan seafood dan ikan yang biasanya menjadi ciri khas makanan pantai. Tidak usah khawatir,di Pantai Ampenan ini juga tersedia aneka hidangan ikan dan seafood, seperti udang, kerang, cumi-cumi, kepiting dan lain-lain. Di Pantai Ampenan ini kamu juga bisa menemukan makanan khas Lombok seperti pelecing kankung.
Ya, di Pantai Ampenan ini tidak hanya mata yang dimanjakan dengan indahnya matahari di kala senja, namun urusan perut juga sangat memuaskan. Tinggal pilih saja hendak mengunyah makanan apa. Bakso, aneka gorengan, dimsum, spaghetti, bihun, sate, lontong hingga nasi tersedia di kawasan Pantai Ampenan . Jadi yang datang ke sini dengan perut lapar tidak usah khawatir sekali. Makanan kelas berat juga tersedia. Pastinya akan pulang dengan perut yang sudah kenyang.
Pun begitu dengan minuman yang dijajakan cukup bervariasi, mulai dari minuman hangat hingga minuman dingin. Kelapa muda yang biasanya menjadi ciri khas minuman pantai juga tersedia di sini.
Oh ya, keramaian sore hari di Pantai Ampenan ini tidak hanya di kala Sabtu, Minggu, atau hari libur saja lho. Namun hari-hari biasa, Senin hingga Jumat, kawasan pantai juga dipadati pengunjung.
Seperti hari itu, saya mengunjungi Pantai Ampenan di hari Jumat. Setelah menunaikan sholat Ashar, saya dan keluarga berangkat dari rumah. Jarak tempuh ke Pantai Ampenan sekitar dua puluh menit saja dari rumah saya. Well, semakin sore pantai semakin ramai lho. Kunci berkunjung ke sini adalah sore hari. Di pagi dan siang hari kawasan Pantai Ampenan ini justru sepi pengunjung.
Salah satu makanan yang saya suka di Pantai Ampenan ini adalah kerang. Makan kerang ini memiliki sensasinya sendiri bagi saya. Sebelum makan harus usaha dulu untuk membuka si cangkang, kemudian mengeluarkan isinya dan dicocol dengan sambel. Entahlah apa nama sambel yang disediakan ini. Yang pasti maknyus!
Sedangkan bocah-bocah saya suka dengan jajanan khas lombok yang berupa bihun yang biasanya diguyur dengan sambel. Tapi, karena yang suka sambel hanya anak sulung saya, jadi beli bihunnya dua macem, satu diguyur sambel, yang satu lagi sambelnya dipisah. Jaga-jaga kalau bihun tidak habis, mamak bocah tetep bisa menikmati bihun yang diguyur dengan sambel. Hahaha. Menurut saya bihun yang dijual di sini sedikit berbeda dari bihun yang biasa saya masak di rumah. Bihunnya lebih besar.
Selain dua jenis makanan di atas, saya dan bocah-bocah juga sangat menikmati mengunyah pisang goreng, donat, roti isi coklat, dan lain-lain. Masih banyak lagi. Hehehe.
Jadi bagaimana, apakah tertarik juga berkunjung ke Pantai Ampenan untuk menyongsong gelapnya malam sambil menikmati lezatnya aneka dagangan yang jajakan para penjual di tepi Pantai Ampenan?
Mataram, 2 September 2019