Pulang ke Kotamu Menikmati Gurihnya Sepiring Mi di Selatan dan di Utara. Di Mana???
Bismillah.
Assalamualaikum. Pulang ke kotamu yang kini juga menjadi kotaku, Yogyakarta, biasanya tidak pernah absen yang namanya nge-mi. a.k.a makan mi. Penyuka mi ayo merapat. Menikmati sepiring bakmi jawa di Daerah Istimewa Yogyakarta memang bikin nagih. Mau lagi, lagi dan lagi. Bakmi jawa memang menjadi salah satu kuliner yang diburu. Salah satu kuliner favorit di Yogya selain gudeg.
Gerobak penjual bakmi jawa tersebar di banyak tempat di daerah istimewa ini. Mulai dari kota Yogya yang semakin hari semakin ramai, hingga pelosok-pelosok kabupaten yang jauh dari pusat keramaian. Namun jangan salah, walau bertempat di pelosok, tetep lho bakmi jawa di kabupaten diburu para penikmat kuliner. Tetep laris manis.
Pulang kampung lebaran tahun ini, tetep berlabuh di dua kota, Bogor dan Yogya. Hihi. Pulang ke kampung halaman pak suami tidak melewatkan sesi makan mi. Teteeep. Tidak hanya bakmi jawa, kali ini saya akan berbagi cerita dua macam olahan mi yang diburu penikmat kuliner sejati di Yogyakarta. Yuk ikuti perjalanan saya berburu mie di daerah selatan dan utara Yogya!
Sepiring Bakmi Jawa Mbah Bledeg
Salah satu yang membuat bakmi jawa berbeda dari olahan mi lainnya yaitu cara memasak bakmi yang masih menggunakan anglo dengan arang sebagai bahan bakarnya. Durasi memasak jadi sedikit lebih lama, namun bumbu menjadi lebih meresap. Yang kini sedikit berbeda hanya cara untuk mempertahankan arang tetap menyala. Jika dulu dikipas manual, maka kini menggunakan kipas angin listrik. Penjual bakmi jadi hemat tenaga. Tangan enggak pegel lagi buat kipas-kipas. Hihi.
Apalagi yang berbeda? Ada dua hal mendasar yang menurut saya berbeda dari mi jawa yaitu telur bebek dan kuah kaldu hasil rebusan ayam kampung dalam bahan yang digunakan dalam memasak mi jawa. Jadi jangan heran jika rasa gurih sangat terasa ketika menyantap sepiring mi jawa.
Kali ini saya diajak menikmati gurihnya bakmi jawa yang terletak di jalan Purbayan Mutihan. Tidak Jauh dari Kota Gede. Bakmi jawa ini dikenal dengan nama bakmi jawa Mbah Bledeg. Mulai buka dari pukul 17:30 Wib. Seperti biasa saya memesan bakmi jawa favorit saya, yaitu bakmi godog.
Saya begitu takjub melihat si mbah yang cekatan memasak mi godog pesanan saya di usianya yang senja. Menumis bumbu, memasukan telur, menuangkan air kaldu, memasukan mi, suwiran ayam dan juga irisan sayur kol ke dalam wajan. Tidak lama kemudian mi godog dituangkan ke piring dan dilengkapi dengan taburan seledri dan juga bawang goreng. Sesendok acar mentimun turut menjadi pelengkap mi jawa pesanan saya. Lidah ini rasanya tidak sabar ingin mencicipi.
Bagaimana denga rasa mi godog ini??? Kalau menurut saya sih enak. Gurihnya terasa.
Selain mi godog, kamu juga bisa memesan mi goreng, magelangan dan juga nasi goreng di bakmi jawa Mbah Bledeg ini. Sedangkan untuk minumnya sih standar warung-warung bakmi jawa, yaitu teh panas, jeruk panas, es teh dan es jeruk.
Tertarik untuk mencoba? Silahkan meluncur ke:
Bakmi Jawa Mbah Bledeg
Jl. Purbayan Mutihan RT 03 RW 17, Wirokerten, Banguntapan, Bantul.
Waktu buka: 17:30 – 23:00 WIB
Sepiring Mi Ayam Goreng Seyegan
Selain bakmi jawa, saya juga mencicipi mi ayam yang katanya sedang nge-hits se-yogyakarta. Mereka menyebutnya Mi ayam goreng Seyegan. Mi ayam tapi goreng. Hm…bayangan saya selama di perjalanan yaitu mungkin mi ayam ini seperti mi yamin yang sering saya icip di Bandung dan di Bogor. Berhubung sedang rempong sama bocah yang lagi nempel banget sama emaknya, gak sempet ceki-ceki mi ayam satu ini di dunia maya. Baiklah, duduk manis di dalam mobil melewati jalan berliku di daerah Sleman, DIY. Hohoho…lokasi mi ayam goreng ini cukup jauh dari kota Yogya.
15 Juni 2019, sekitar pukul dua belas siang, saya dan keluarga tiba di Mi Ayam Goreng Seyegan. Letaknya di salah satu toko di pasar Srikaton, tepatnya di tepi jalan Kebon Agung, Sleman. Uwiiih ramai saudara-saudara. Biasanya ramai pertanda enak. Setuju? Hahaha
Emak dengan bocah yang mengintil kemana-mana ini langsung ambil posisi duduk yang pewe. Urusan pesan memesan menu diambil alih oleh adik ipar saya, Icha. Pastinya dong kami memesan mi ayam goreng nan nge-hits itu. Sambil menunggu pesanan, saya melihat pegunjung lain yang sedang melahap mi ayam goreng dengan lahap. Jadi penasaraaaan tingkat tinggi, mi seperti apa sih yang membuat pecinta kuliner rela berburu hingga ke daerah Seyegan, Sleman?
Tempat duduk yang tersedia hampir semua terisi oleh pengunjung. Daaan mi ayam goreng pesanan kami datang enggak pake lama. Taraaaaaaa, sepiring mi ayam goreng terhidang di meja. Yap, penyajiannya dengan piring, bukan mangkok seperti mi ayam pada umumnya. Pandangan pertama saya pada mi ayam ini, yup dia tampak sedikit berbeda. Cenderung kering tanpa kuah. Ya iyalah tidak ada kuah terlihat, namanya aja mi goreng. Menurut saya sih keringnya mi ayam ini mirip-mirip dengan mi yamin Hihihi.
Oke, move on dari kuah yang tidak ada, toping mi ayam ini juga berbeda dari mi ayam pada umumnya. Tidak hanya sawi hijau (caisim), sayuran pada mi ayam goreng ini juga dipadukan dengan sawi putih dan juga acar mentimun. Banyak ya macam sayur mayurnya.
Beralih ke ayam, potongan ayam pada mi ayam goreng ini menurut saya agak sedikit besar dibandingkan mi ayam biasanya dan selain itu olahan ayam ini cenderung kering. Semakin sempurna disebut dengan mi ayam goreng. Haha.
Tidak lupa mi ayam goreng ini dilengkapi dengan taburan bawang goreng. Semakin menarik. Lidah ini tidak sabar ingin mencicipi.
Baiklah, hal terakhir sebelum mencicipi mi ayam goreng ini yaitu tentunya tidak ketinggalan untuk menuangkan sambel sesuai selera. Tanpa rasa pedas apalah artinya makan mi ini. Sambel yang tersedia di meja bersama dengan saos sambel terlihat berbeda dari sambel mi ayam biasa. Menilik dari penampakannya, sepertinya sambel mi ayam goreng ini adalah cabe merah yang digiling halus. Sepertinya sih diblender karena teksturnya halus namun masih ada biji utuh terlihat. Dari kematangan sambel, bisa dikatakan sambel ini dimasak hingga well done karena warnanya yang sedikit gelap dengan minyak goreng yang menggenang.
Pastinya pada bertanya-tanya, bagaimana dengan rasa mi ayam goreng yang hits ini? Kalau menurut saya sih mi ayam goreng ini enak. Bumbunya berasa. Oh ya bagi saya, sambel mi ayam goreng ini kurang pedas sedikit. Jadi saya menuangkan sambel dalam jumlah yang agak banyak. Ketika mi sudah diaduk dengan sambel, warnanya jadi agak kemerah-merahan. Ups.
So, di mana Mi Ayam Goreng Seyegan ini??? Pastinya mau tahu dong. Monggo yang sedang berada di sekitaran Yogya meluncur ke:
Jl. Kebon Agung, Margoagung, Seyegan, Sleman, DIY.
Selamat berburu kuliner di Yogyakarta, Temans!
Mataram, 24 Juni 2019