Satu Malam di Melia Purosani Yogyakarta
(27/3/2022) Viedyana.com, Bantul: Satu Malam di Melia Purosani Yogyakarta – Menjelang bulan puasa, tiga bocah melobi bapak mereka supaya keinginan mereka untuk menginap di hotel terkabul. Alasannya adalah refreshing sebelum masa ujian mereka di sekolah tiba, ingin berenang sebelum puasa, dan masih banyak lagi. Saya?
Hm..tentu saja menolak mentah-mentah ide itu. Bukan karena tanpa alasan saya menolak. Di awal bulan, anak-anak ini juga sudah melobi bapak mereka supaya menginap di hotel dan keinginan itu diamini oleh pak suami. Walau agak zonk karena mereka saat itu tidak bisa berenang oleh karena kolam renang hotel sedang diperbaiki. Tapi jangan tanya hasil lobi mereka di akhir bulan ini. Jika tidak berhasil, maka tidak akan ada review ini.
Baiklah, siang itu di akhir bulan Maret 2022, saya dan keluarga meluncur ke hotel Melia Purosani Yogyakarta. Hotel yang sudah eksis sejak dahulu dengan predikat hotel bintang lima di tengah kota Yogyakarta. Hanya butuh beberapa menit saja berkendara dari hotel ini, kamu sudah bisa tiba di jalan Malioboro nan terkenal itu. Hotel ini juga dekat ke Keraton Yogya dan juga Pakualaman. Tengah kota bangetlah.
JUST ARRIVED
Adanya pengerjaan proyek di tengah jalan Mayor Suryotomo dan ditambah dengan pak suami saya yang telat pindah jalur, membuat kami tidak bisa masuk ke pintu masuk hotel yang terletak di samping toko Progo. Awalnya pak suami ingin memutar, tapi ketika melihat gerbang hotel Melia Purosani di jalan Suryatmajan- sepertinya pintu keluar, pak suami iseng coba untuk masuk. Benar saja, petugas keamaan langsung mendekati dan bertanya keperluan kami. Ketika menjawab akan menginap, petugas tersebut mengarahkan untuk terus masuk dan putar balik di depan lobi. FYI, Melia Purosani terletak di ujung jalan, jadi pintu masuk dan pintu keluar terletak di jalan yang berbeda.
Berhenti di area drop off di depan lobi, saya dan keluarga disambut oleh petugas keamanan dan juga bellboy hotel yang dengan sigap membantu untuk menurunkan koper. Yup, walau judulnya hanya menginap satu malam, tapi bawaan saya adalah satu koper berisikan baju untuk lima orang, satu tas tenteng yang berisikan perlengkapan renang pak suami dan anak-anak, dan satu tas kecil lainnya yang berisikan camilan. Kalau staycation gini memang mamak yang paling rempong walau judulnya hanya satu malam saja.
Setelah melewati security check dan tentunya juga protokol kesehatan, kami masuk ke lobi utama. Kesan pertama saya berada di lobi Melia Purosani adalah klasik dan mewah. Ada gamelan juga di sana.
Saya dan anak-anak langsung menuju resepsionis setelah mengagumi sejenak desain lobi Melia Purosani yang ketceh abis. Sedangkan pak suami lanjut cari parkiran. Mbak-mbak yang sedang in-charge di meja resepsionis menyambut saya dengan ramah. Tidak lama setelah menyerahkan kartu tanda pengenal pak suami, urusin check-in pun beres dan yang bikin seneng adalah kamar sudah ready dan kami bisa langsung masuk. Senangnya. Beberapa kali menginap di hotel lain, tidak satu dua kali diminta untuk menunggu karena kamar yang belum siap untuk ditempati.
Room
Kamar kami terletak di lantai 4. Untuk bisa naik ke atas jangan lupa untuk menempelkan kartu kunci kamar ke card tap yang ada di bawah tombol nomor lantai gedung. Okelah ya fasilitasnya, jadi gak sembarangan orang bisa naik ke lantai yang berisikan kamar-kamar tamu. Privasi tamu jadi terjaga.
Kamar kami terletak di sisi timur hotel, menghadap ke jalan Mayor Suryotomo. Ukuran kamarnya luas dengan desain minimalis namun tetap meninggalkan kesan mewah di sana. Saya suka dengan kasurnya yang berukuran large bed. Dan juga wallpaper yang menempel di dinding tepat di belakang kepala tempat tidur. Pemilihan warna wallpaper dengan kepala tempat tidur ini benar-benar berpadu cantik. Lagi-lagi kesan mewah menempel di sana. Di kiri dan kanan tempat tidur ada meja kecil di mana di salah satu mejanya ada telepon kamar. Dan di atas meja kecil ini ada lampu tidur yang ditempel ke dinding.
Di dekat jendela ada kursi untuk duduk santai di mana di belakang sandaran kursi disediakan lampu. Jadi kalau malam hari ingin membaca bisa di sana. Juga ada meja yang unik di depan kursi di mana bagian atas dan bawahnya sama, sama-sama bulat. Hanya saja di bagian atas adalah kaca, di bagian bawah kayu.
Selain set kursi meja santai, kamar deluxe room hotel Melia Purosani Yogyakarta ini juga menyediakan meja kerja gitu. Lengkap dengan standing lamp. Sedangkan tivi ditempel ke dinding. Oh ya, di dekat pintu masuk- seperti hotel lainnya, di sebelah kiri adalah lemari dan sebelah kanan adalah kamar mandi.
Di antara lemari, ada meja di mana disediakan dua botol air mineral, dua cangkir dan water heater. Dan yang paling saya suka di bagian ini adalah kehadiran dilmah tea di antara teh merk lain, kopi, gula, brown sugar dan gula rendah kalori. Selalu suka dengan dilmah tea. Teh premium ini rasanya beda dan yang pasti tidak semua hotel bersedia menyediakan teh ini sebagai complement.
Beralih ke kamar mandi. Lagi-lagi kesan mewah juga ada di sana. Kamar mandi di desain bernuansa coklat dengan marmer memenuhi dinding kamar mandi. Di kamar mandi tersedia bath up yang membuat anak-anak saya kegirangan. Mereka bisa bermain air di sana. Ada shower juga di bath up ini. Namun di samping wastafel juga ada standing shower yang tertutup kaca. Sedangkan di wastafel amenities-nya lengkap banget ya. Selain dental kit dan soap, juga ada vanity kit, body lotion, shower gel dan juga shampoo yang menyatu dengan conditioner. Yang membuat saya kegirangan masuk kamar mandi ini adalah tersedianya hair dryer di situ. Mamak-mamak berkerudung macam saya butuh bangetlah yang satu ini.
Satu yang harus diperhatikan jika menginap di Melia Purosani ini yaitu jendela. Jendela di Melia Purosani ini bisa dibuka dan pastinya tidak ada teralis dong di sana. Jadi be careful ya gaess jika anak-anak berusaha atau bisa membuka jendela. Pastikan ada yang memperhatikan mereka. Untuk manajemen Melia Purosani, mungkin jendela-jendela ini bisa dikunci demi keamanan para tamu juga. Akan lebih baik jika hanya pihak hotel yang bisa membuka jendela-jendela ini.
The Pool and the Garden
Saya dan anak – anak hanya sebentar di kamar. Tidak lama setelah menata barang-barang, kami meluncur lagi ke lobi. Tempat yang dituju adalah kolam berenang. Mesti banget buat anak-anak observasi kolam renang sebelum mereka nyemplung.
Setelah melewati pintu yang terletak di samping lounge, mata ini dimanjakan dengan taman yang sangat hijau. Di tengah kota nemu yang hijau-hijau gini serasa nemu permata gak sih? Taman di hotel Melia Purosani ini sangat asri dan berpadu cantik dengan kolam ikan koi dan juga kolam renang. Beberapa pohon kelapa yang menjulang tinggi di tengah-tengah taman ini benar-benar bisa menghadirkan rasa-rasa sedang di pantai.
Selain kolam ikan koi dan juga kolam renang, di tengah taman ada gazebo untuk duduk bersantai. Di dalam gazebo ada satu set kursi meja untuk bersantai ria.
Di dekat kolam ikan yang berbatasan langsung dengan restoran hotel, ada playground mini. Ada ayunan, rumah-rumahan yang menyatu dengan seluncuran dan ada juga jungkat jungkit. Karena baru lihat-lihat aja dan tidak membawa perlengkapan renang, jadilah playground ini yang diserbu oleh tiga bocah saya.
Setelah salat asar, anak-anak langsung turun ke bawah lagi. Kali ini tentu saja bukan cuma lihat-lihat aja, tapi berenang. Satu tas perlengkapan renang dibawa turun. Kolam renang di hotel Melia Purosani ini memiliki beberapa kedalaman. Yang paling dangkal adalah 0,5 meter di mana ada seluncuran di sana. Sedangkan yang paling dalam adalah 1,7 m.
The Resto and Cafe
Urusan makan, minum dan nongkrong, Melia Purosani ini sangat memanjakan tamu-tamunya ya. Paket lengkap banget. Ada restoran Ching San bagi yang suka makanan ala Cantonese dan Sichuan. Jika sedang berenang atau sedang berada di area taman, restoran Parangsari yang terletak bersebelahan dengan kolam renang bisa menjadi tempat kamu untuk memesan makanan dan minuman ringan.
Ada lagi Pub Med yang juga menawarkan makanan dan minuman ringan dengan suansa yang berbeda. Feels-nya lebih mediteran. Di sini kamu juga bisa menonton acara favorit kamu atau bisa juga menghabiskan waktu dengan bermain bilyar. Saya juga melihat papan catur lengkap dengan bidaknya yang sudah disusun rapi di meja. Namun entah bisa digunakan atau tidak untuk bermain. Tidak hanya sampai di sana, di teras Pub Med juga ada set meja kursi gitu dengan pemandangan ke arah taman dan kolam ikan koi.
Sekarang kita beralih ke spot kece yang membuat saya teringat drama korea Business Proposal yang baru saja berakhir. Namanya Soka Lounge. Dan hubungannya dengan drakor Business Proposal adalah Piano. Melihat Piano yang terletak di salah satu sudut Soka Lounge mengingatkan saya akan Ahn Hyo Seop yang menjadi CEO Kang Tae Moo di Business Proposal sedang memainkan tut piano di salah satu resto yang menjadi tempat dating-nya. Coba-coba bayangkan yang duduk di kursi piano itu adalah Anh Hyo Seop memainkan lagu River Flows in You dan kamu duduk di salah satu kursi Soka Lounge sembari menikmati cake yang bisa kamu order di Pastry Melia Deli. Uwaaaaa. Eh..maap..maap, kenapa jadi nge-halu begini. Hehehe.
Eh tapi beneran lho, Soka Lounge ini beneran cozy lho. Selain kursinya yang terlihat sangat nyaman untuk bersantai, pemandangannya pun tidak kalah kece. Dari salah satu sisi lounge kamu bisa menikmati cantiknya tropical garden yang ada di Melia Purosani.
Yang terakhir adalah El Patio, restoran yang menyajikan masakan nusantara dan juga western. El Patio berkonsep semi indoor di mana bagian teras terbuka dan langsung berbatasan dengan taman, sedangkan bagian dalam berbatasan dengan restoran Ching San.
El Patio ini juga menjadi tempat para tamu untuk sarapan pagi. Jangan ditanya menu apa saja yang tersedia. Banyak banget. Komplit baik prasmanan dan menu terpisah lainnya. Ada aneka pasta, aneka roti, aneka buah, pudding. Tidak ketinggalan sarapan tradisional seperti gudeg, soto ayam, hingga lontong sayur. Dan yang menjadi favorit saya di El Patio adalah adalah sushi roll. Sedangkan ketiga bocah saya seperti biasa coco crunch beserta susu dan waffle.
Pengalaman Tak Terlupakan
Ada satu hal lagi yang membuat saya berkesan menginap di hotel ini, yaitu kejujuran karyawannya. Pagi itu saya menemani anak-anak berenang. Pak suami tidak bisa menemani karena setelah sarapan pagi sudah pamit duluan, back to laptop karena memang statusnya work from home (WFH).
Di satu waktu di sela-sela menemani anak-anak berenang, tiba-tiba lengan saya dicolek dari belakang. Seorang mbak-mbak berseragam. Pastinya petugas hotel bukan. Ia mengulurkan tangan menyerahkan dua lembar uang berwarna biru.
“Bu, ini tadi uangnya jatuh,” ucapnya.
Sontak saya merogoh kantong baju gamis yang saya kenakan. Benar saja, tidak ada. Setelah menerima uang tersebut tentunya tidak lupa saya mengucapkan terima kasih. Wiwin, begitu nama yang tertulis di name tag yang disematkan di dadanya. Sekali lagi terima kasih Mbak Wiwin.
Thank you Melia Purosani Yogyakarta untuk satu malam yang sangat mengesankan. I’ll be back.