Sama Asyiknya Berenang Atau Main Air di Taman Wisata Aik Nyet
Berenang. Olah raga yang satu ini sangat menyenangkan bukan? Di mana biasanyanya kamu berenang? Kolam renang? Laut? Atau sungai? Yang manakah favoritmu teman?
Kita semua tahu Lombok terkenal akan kecantikan alamnya. Kali ini saya ingin memperkenalkan sebuah tempat wisata alam yang makin hari semakin banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Sebuah sungai dengan rasa kolam renang. Iya kamu bisa berenang, tidak hanya bermain air ala kadarnya. Kayak gimana tuh? Yuk meluncur, lanjut baca yes, teman!
Tempat wisata ini dikenal dengan sebutan Aik Nyet. Nama resmi yang tertera di pintu masuk kawasan ini yaitu Taman Wisata Aik Nyet. Dalam bahasa Lombok, aik artinya air, dan nyet artinya dingin. Jadi aik nyet bisa diterjemahkan menjadi air dingin. Aik Nyet ini adalah sebuah sungai yang terletak di dasar jurang yang tidak terlalu lebar namun cukup tinggi dari jalan umum. Menurut saya, air di sungai Aik Nyet ini segar , bahkan cenderung dingin. Hawa di sekitar sungai ini juga adem, dan cenderung dingin. Selain karena letaknya yang di bawah jurang, ditambah dengan banyaknya pohon-pohon besar di sepanjang aliran sungai. Belum lagi air sungai yang juga dingin. Lengkapkan faktor yang membuat udara sedikit lembab di sekitaran sungai.
Ada dua alternatif jalan untuk berenang di Aik Nyet. Satu melewati Sesaot, dan yang kedua melewati desa Buwun Sejati. Di sini saya tidak akan membahas jalan alternatif pertama, karena hingga tulisan ini saya turunkan, jalan dari Sesaot menuju Aik Nyet masih sangat kurang memadai setelah belok kiri dari jalan utama Suranadi Sesaot. Jalanan menanjak dengan aspal yang sudah rusak, di beberapa tempat berbatu dan ada juga yang masih tanah. Selain itu pengemudi juga harus pintar-pintar mencari celah jalan yang akan dilalui jika tidak ingin bagian bawah mobil nyangkut di batu-batu. Pastinya kesel duluan, kan?
Saya lebih merekomendasikan kamu untuk melewati jalan menuju desa Buwun Sejati dari jalan raya utama Suranadi. Tidak jauh dari pertigaan Suranadi, nanti akan ada petunjuk jalan di sebelah kiri ke arah desa Buwun Sejati. Jalan ini biasa dilewati oleh para pecinta kuliner jika ingin bersantai ria di Lesehan Taufik II. Menurut saya ketika melewati jalur ini mata akan dimanjakan dengan pemandangan yang ciamik. Bentangan sawahnya kece abis. Seger deh mata melihatnya.
Untuk masuk ke taman wisata Aik Nyet ini cukup membayar Rp. 5,000/ orang dan Rp. 10,000 untuk parkir mobil. Saya kurang tahu untuk tarif parkir motor. Oh ya, ketika saya datang ke sini yang dihitung hanyalah orang dewasa. Anak-anak free. Murah meriah aja kan wisata ke tempat ini. Meluncuuuuuuur.
Dari tempat parkir, untuk mencapai kolam sungai Aik Nyet, kita harus menuruni anak tangga yang cukup terjal terlebih dahulu. Gak usah khawatir tangganya sudah dibuat permanen kok, dari semen gitu. Namun tetap saja diharapkan untuk hati-hati ya, terutama yang membawa anak kecil. Lumayan banget kalau berguling ke bawah. Setengah jalan menuruni anak tangga, ada sebuah rumah pohon di sebelah kanan. Rumah pohon seperti wisata ala-ala kekinian gitu lho, yang terletak di atas jurang. Penyuka selfie ataupun wefie pasti deh langsung cekrek cekrek di spot yang satu ini. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat foto booth, dari rumah pohon ini mata akan leluasa menikmati jernihnya air kolam sungai Aik Nyet dari atas. Selain itu tentunya juga menikmati keasrian lingkungan di Aik Nyet.
Setelah puas di rumah pohon, mari lanjut jalan menuruni tangga hingga anak tangga terakhir. Daaan mata ini akan disegarkan dengan sebuah kolam yang luas dengan air yang jernih. Ada sebuah jembatan melintang di lebarnya sungai. Tidak usaha khawatir, jembatan ini bukanlah jembatan dari kayu seadanya gitu. Namun sudah jembatan dari batu. Jadi aman untuk melintas. Kedalaman sungai yang berbentuk kolam alami ini berbeda-beda. Di salah satu sisi kolam besar ini ada lima buah pancuran air dengan debit yang cukup besar. Di sisi lain ada dua pancuran dengan debit air yang lumayan. Dan yang pasti jernih dan segar. Berenang di kolam besar ini cukup nyaman untuk dewasa karena luas. Seneng banget deh pastinya berenang ataupun hanya berendam saja di bawah pancuran air ini.
Dari kolam besar ini jika berjalan ke arah hulu sungai, maka lebar sungai ini bervariasi. Ada yang menyempit, ada yang melebar. Ada yang banyak batu-batu besar ada yang tidak, dan untuk kedalaman tetap bervariasi. Namanya juga sungai alami hasil evolusi alam. Bukan begitu teman? Namun tidak usah khawatir tempat yang paling dalam ada di bagian kolam besar, kok. Lebar sungai ke arah hulu cenderung menyempit dan dangkal. Di beberapa bagian tidak terlalu banyak batu besar. Menurut saya sih di bagian ini lebih aman untuk melepaskan balita yang belum mengerti cara menggunakan ban, atau yang masih takut-takut dengan kedalaman. Ada pancuran airnya juga seperti di kolam yang besar. Dan bagi orang dewasa yang hanya ingin main air tapi tidak mau basah sekujur tubuhnya, maka di daerah agak ke hulu sungai ini cocok buat kamu, jernih, dangkal dan pasir sungainya halus.
Ban? Di sungai ada ban? Ya, karena di tempat wisata Aik Nyet ini ada jasa penyewaan ban. Menurut saya sih murah meriah. Rp.5,000/ ban. Silahkan dipakai selama bermain di Aik Nyet. Ukuran ban bermacam-macam. Ada yang besar, ada yang kecil. Ada yang standar berwarna hitam, namun juga ada ban dengan gambar-gambar menarik untuk anak-anak.
Bagaimana dengan urusan makan di sekitar sungai Aik Nyet ini? Ini termasuk salah satu hal paling penting kan kalau jalan-jalan. Kan gak lucu pergi jalan-jalan berhaha hihi, tapi kemudian perut bernyanyi minta diisi amunisi. Hm….tapi tidak usah khawatir, teman. Di Aik Nyet ini juga ada warung-warung yang menjual beraneka minuman hangat seperti kopi, teh dan minuman lainnya.
Tidak hanya minuman, warung-warung di sekitar sungai juga menjual makanan. Kalau yang laper berat mungkin bisa membeli nasi campur khas lombok yang berbentuk segitiga. Di sini juga ada Sate Bulayak, Itu lho sate khas Narmada, Lombok. Ciri khas Sate Bulayak ini terdapat pada lontongnya yang panjang namun kecil-kecil. Selain itu pembungkusnya bukanlah daun pisang, seperti lontong pada umumnya. Namun janganlah tanya saya apa nama daun pembungkus lontong sate bulayak ini. Jujur, kurang tahu juga. Pokoknya lontong ini enak untuk disantap dengan si sate dan cocolannya. Hahaha..Ups! Gak patut banget ditiru yang satu ini.
Cemilan-cemilan lainnya yang juga nongkrong di tepi sungai Aik Nyet ini ada jagung bakar, sosis bakar, cilok, dan lain-lain.
Hari semakin sore, yuk mari kita pulang. Eits tapi ada satu saran saya sebelum pulang. Berdasarkan pengalaman beberapa kali ke sana nih, menapaki jalan pulang harus menyiapkan fisik yang kuat. Karena apa??? Karena Anda akan menaiki anak tangga yang cukup banyak dan cukup terjal. Bagi emak seperti saya yang jarang olah raga, menaiki anak tangga ini sukses membuat saya terengah-engah sampai di tempat parkiran. Jangankan sampai atas, setengah perjalanan menaiki anak tangga saja, nafas saya sudah tersengal-sengal. Dengkul rasa berat untuk melangkah naik. Huft! Ataukah ini yang dikatakan oleh banyak orang jika usia tidak akan berdusta?? Atau mungkinkah ini pertanda saya semakin tua?? Atau karena saya tidak rutin berolah raga?? Entahlah! Hahaha.
Tapi yang pasti ku tak kapok menghabiskan waktu di Taman Wisata Aik Nyet ini.
Yuk liburan ke Lombok.
Taman wisata Aik Nyet
Dusun Aik Nyet, Desa Buwun Sejati, Kab. Lombok Barat. NTB