Viedyana.com

Assalamualaikum,

Jam Gadang memang menjadi ikon kota Bukittinggi. Bangunan bersejarah yang dibangun pada masa penjajahan belanda ini merupakan salah satu daya tarik yang membuat para wisatawan berbondong-bondong menghabiskan waktu di kota berhawa dingin ini. Tidak hanya wisatawan dalam negri, Jam Gadang juga terkenal hingga ke mancanegara.

Tapi tahukah kamu bahwa tidak hanya Jam Gadang yang membuat kota Bukittinggi terkenal, ada satu spot wisata lagi yang juga menjadi daya tarik kota Bukittinggi. Apa ya???

Yaitu Ngarai Sianok yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Ngarai Sianok ini adalah berupa tebing-tebing tinggi yang kemiringannya hampir 90 derajat alias hampir tegak lurus. Tebing ini menjadi pemisah kota Bukittinggi dengan daerah sekitarnya.

Di mana ya tempat untuk menikmati indahnya Ngarai Sianok?

Salah satu spot terbaik untuk menikmati lika liku Ngarai Sianok yaitu Taman Panorama. Taman ini terletak di Jalan Panorama, tidak jauh dari Jam Gadang. Harga masuk taman murah meriah lho. Dewasa hanya 15,000/orang.

Di Taman Panorama ini dibuatkan sebuah pelataran cukup luas untuk para pengunjung bisa menikmati indahnya lika liku Ngarai Sianok. Gunung Singgalang dan gunung Marapi juga dapat dinikmati dari  sini. Jika cuaca sedang cerah, hmmmm kedua puncak gunung ini bisa dilihat dengan jelas.  Namun sayang cuaca sedikit berawan pagi itu ketika saya berkunjung.

Pelataran ini terletak di bibir jurang dimana banyak pohon-pohon tinggi. Lokasi ini jadi adem seh karena ada pepohonan. Tapi di atas pohon-pohon tersebut bergelayutan monyet-monyet liar. Mereka berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya. Tidak segan untuk turun ke pelataran pengunjung dan juga mengambil barang dari tas pengunjung. Jadi kudu hati-hati ya.

Pengalaman saya kemarin seh, si monyet tertarik melihat barang berbentuk botol. Kebetulan di kiri kanan tas anak saya terdapat botol dot susu dan botol minyak kayu putih. Kedua botol ini menjadi incaran. Si monyet pun berhasil membawa kabur botol minyak kayu putih. Hiks.

Oh ya selain gunung Marapi dan gunung Singgalang, dari pelataran ini juga terlihat anak tangga menuju Koto Gadang. Anak tangga ini sendiri merupakan tujuan wisata lainnya, yaitu Koto Gadang Great Wall. Mirip-mirip tembok china gitu. Namun sayang, dalam edisi pulang kampung kali ini, saya dan keluarga gak sempet mampir ke Koto Gadang Great Wall ini. Mupeng banget padahal liat foto orang-orang yang udah menjelajah great wall ala urang awak ini.

Di Panorama juga ada menara pandang untuk menikmati indahnya Ngarai Sianok.

Ada apa lagi di Taman Panorama?

Bagi teman-teman yang jalan- jalan ke sini bawa bocah seperti saya, maka teman sudah datang ke tempat yang tepat. Kenapa begitu? Hal itu tidak lain karena di Taman Panorama tersedia playground untuk anak-anak bermain. Mainan yang tersedia cukup beragam, mulai dari ayunan, jungkang jungkit, seluncuran (perosotan), dan lain-lain.

Trus..trus..apa lagi???

Pernah denger tentang lobang jepang? Nah salah satu pintu masuk untuk menyusuri lobang yand dibuat pada masa penjajahan jepang ada di sini. Sedangkan pintu lainnya ada di jalan Binuang, sebuah jalan turunan ke arah Ngarai Sianok.

Oh ya, jika teman berniat untuk menyusuri lobang jepang, saya sarankan diakhirkan sebelum berniat keluar dari Taman Panorama.

Kenapa begitu?

Ketika masuk lobang jepang, anak tangga langsung diberi pembatas. Untuk pintu lobang dari Taman Panorama, tangga sebelah kiri khusus untuk pengunjung yang baru mau menyusuri lobang jepang dari Taman Panorama. Sedangkan sebelah kanan bagi pengunjung yang masuk dari pintu jalan Binuang. Daaan tidak diperkenankan untuk melompati pagar pembatas ketika sudah masuk di dalam. Forbidden!!!

Dan bagi yang demen belanja oleh-oleh, di dalam Taman Panorama ini juga ada beberapa toko yang menjual aneka oleh-oleh, seperti baju, celana dan lain-lain.

Sekian ulasana tentang Taman Panorama di Bukittinggi. Have a nice holiday in Bukittinggi, Teman.

Mataram, 19 Februari 2018

Salam

Vidy

SuKa dengan artikel ini? Yuk, bagikan!