RoadTripMbokJastra # 2 Petualangan Makan Mpek-mpek di kota Palembang

RoadTripMbokJastra # 2 Petualangan Makan Mpek-mpek di kota Palembang

Assalamualaikum,
Kita ketemu lagi dilanjutan cerita #RoadTripMbokJastra. Bahasan kali ini adalah Pempek, makanan khas palembang berbahan dasar ikan yang sangat saya sukai. Girang banget ketika pak suami bilang dalam touring pulang kampung kali ini kota Palembang masuk dalam daftar kota yang akan kami singgahi. Setelah tujuh tahun berencana tanpa ada aksi nyata, akhirnya menjejakkan kaki juga di kota ini. Yuuuk ikuti keseruan saya mencicipi pempek di kota Palembang.

Bagi pak suami saya, Palembang bukanlah kota baru bagi beliau. Bapak mertua saya asli orang palembang. Bahkan pak suami saya, waktu kecil, pernah tinggal beberapa tahun di Palembang sebelum menetap di kota pelajar, Yogyakarta. Jadi singgah di Palembang bukanlah hal yang baru bagi pak suami saya. Tapi bagi saya masuk ke dalam kota Palembang adalah sesuatu yang baru. Baru kali ini kaki saya wara wiri di kota Palembang.

Membayangkan kota Palembang, hm…pempek menari-nari di benak saya. Gak jauh-jauh dari urusan makanan. Hahaha.

(29/10/17) Yippi…yippi…deket hotel saya dan keluarga menginap ada toko pempek. Namanya Pempek Nony 168. Saya baru tau brand pempek satu ini ketika sudah di Palembang lho, tapi rasanya oekeeeeeeh. Gak kalah dari pempek Ca**y dan P*k R***n yang biasa dibawain oleh-oleh. Namun sayangnya, saking nikmatnya makan pempek saya cuma foto satu macam pempek saja. Hahaha.

Pempek Nony 168 ini juga ada di mana-mana lho. Toko yang saya singgahi seh berada di Jalan Sudirman KM 3,5. Di sebrang SMA 3, deket hotel Red Planet Palembang. Selain icip-icip mpek-mpek ikan tenggiri, di Pempek Nony 168 ini saya juga icip-icip si mpek-mpek pistel. Itu lho pempek yang isian dalemnya pepaya muda yang ditumis. Kalo mampir palembang, pempek satu ini boleh juga masuk dalam daftar untuk diicip-icip.

Niat utama saya dan suami singgah ke kota Palembang adalah silaturahmi dengan keluarga besar bapak mertua saya. Jadilah bertamu ke beberapa rumah. Singgah sana singgah sini. Dan di setiap rumah mencicipi pempek. Hihihi.

Setelah makan Pempek Nony 168 di siang hari, malam harinya lagi-lagi makan pempek yang rasanya maknyus di rumah uwak Tatik. Saya tidak lagi menghitung berapa banyak pempek yang masuk ke dalam mulut ini. Ups, untuk kedua kalinya enggak pake acara foto penampakan si mpek-mpek. #Maapkan. Eh tapi beneran enak. Hehehe.

Keesokan paginya saya dan keluarga lagi-lagi bersilaturahmi ke rumah Wak Tin. Sekali lagi jamuannya adalah pempek yang rasanya maknyus. Uenaaaak. Dan lagi-lagi enggak pake acara foto. Hahaha #bisa dapet piring cantik neh. Three time without photo pempek ikan tenggiri.

Petualangan makan pempek ini berlanjut ke rumah Tante Sus. Dan sekali lagi mpek-mpek terhidang di meja. Bedanya dengan pempek sebelumnya adalah mpek-mpek yng satu ini berbahan dasar ikan gabus, bukan tenggiri. . Teteeeeeeep maknyus!!!

Jadi makin sukaaaa sama mpek-mpek. Iyah betul euy, kuah cukonya beda sama kuah cuko kalo bikin sendiri di pulau jawa ataupun Lombok. Yang bikin beda itu, kalo kata uwak Tati, gula merahnya.

Dan tiba-tiba saya berkhayal suatu saat bisa juga ngadon-ngadon mpek-mpek. #Sampai tulisan ini diturunkan, saya masih menyerah untuk bikin pempek.
Selalu gagaaaaaal. Hiks…hiks..Adakah yang memiliki nasib sama seperti saya dalam membuat pempek? Yuuuukkk curcol di kolom komentar. Dan yang punya tips dan trik bikin pempek, boleh juga lho buat sharing-sharing di kolom komentar. Sampai jumpa dicerita berikutnya. Masih dalam rangkaian cerita yang panjang. #RoadTripMbokJastra.

Salam

Vidy
“Mari Berbagi dengan Menulis”

SuKa dengan artikel ini? Yuk, bagikan!

Viedyana

Emak dari tiga bocah kecil, domisili di Bantul, Yogyakarta. Suka jalan-jalan, icip-icip makanan, dan menulis. Ada yang ingin ditanyakan atau bekerjasama untuk review usaha, produk dan lain-lain silahkan kontak viedyana1983@gmail.com

4 thoughts on “RoadTripMbokJastra # 2 Petualangan Makan Mpek-mpek di kota Palembang

  1. saya juga pempek lover banget 😀
    kalo ke Palembang biasanya makan di beringin, soalnya cukonya lebih pedes.
    tapi merk lain dijabanin juga sih, pokoknya tiap hari makan pempek di berbagai tempat. hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *