Devoyage, Bogor Rasa Eropa

Devoyage, Bogor Rasa Eropa

Bismillah.

Assalamualaikum. Eropa. Benua satu ini menjadi salah satu idaman para traveller untuk menjejakkan kaki di  sana. Negara-negara di Eropa sukses menjadi destinasi favorit setiap tahun. Sebutlah Prancis, Italia, Inggris, Jerman, Swiss, Spanyol, Belanda, Yunani dan masih banyak negara-negara lainnya.  Setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing. Misalkan, Prancis dengan menara Eiffelnya, Italia dengan Koloseum dan menara Pisanya,  Belanda dengan kincir angin dan bunga tulipnya,Inggris dengan jam Big Ben-nya dan lain-lain.

Namun untuk menjelajahi eropa  dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Lumayan menguras kantong. Walau kadang itu tidak menyurutkan langkah para traveller sejati untuk terbang ke sana. Hihihi.

Eh tapi, tahukah kamu animo para traveller yang tinggi ingin merasakan suasana seperti di eropa sangatlah tinggi. Dan ini dijadikan sebuah peluang bagi para penggiat bisnis untuk memenuhi dahaga para traveller yang eropa minded.  Mau tahu dong bagaimana para pelaku bisnis usaha ini menjawab tantangan tak tertulis para traveller ini??

Seperti kamu mungkin juga tahu, beberapa tahun belakangan ini wisata ala-ala luar negri sedang menjamur di beberapa kota besar di Indonesia. Salah satunya di Bogor. Tentunya kamu tahu Bogor dong. Itu lho kota yang dari sejak zaman dulu terkenal dengan sebutan sebagai kota hujan, namun kini juga terkenal dengan sebutan kota angkot. Hihi.

Adalah Kawasan Bogor Nirwana Residence yang kini telah menjelma menjadi sebuah tujuan wisata di kota Bogor. BNR, begitu biasanya kawasan ini disebut.  Salah satu tempat yang dituju wisatawan di sini yaitu Devoyage. Apa itu Devoyage?

Devoyage berisikan miniatur-miniatur dari bangunan-bangunan ciri khas negara-negara di Eropa. Menilik tulisan cantik di plang nama yang dipasang di gerbang masuk pelataran parkir Devoyage, menurut saya, Devoyage memiliki sebuah konsep yang sederhana saja untuk sebuah tempat wisata, yaitu holiday, selfie dan foodies. Ya, setelah masuk dan melihat isi dalam Devoyage ini memang cocok banget bagi penyuka fotografi, baik memoto ataupun difoto. Tidak salah jika kemudian selfie dimasukkan sebagai salah satu kata penarik minat wasatawan untuk berkunjung.  Hehehe.

Baik, kita ulas satu persatu apa saja yang disuguhkan oleh Devoyage guna memenuhi hasrat para wisatawan yang ingin berlibur ke eropa namun belum jua menjejakkan kaki di benua tersebut. Hope soon yes. Aamiin!

Setelah melewati security check-termasuk mengecek isi tas ada atau tidak makanan yang dibawa masuk, mata akan dimanjakan dengan ikon kota Paris nan mendunia itu. Apa cobaaaaaa?? Ya, apalagi jika bukan Menara Eiffel yang menjulang tinggi. Langsung dapet gak sih rasa eropanya? Hm…menurut kamu?

Masih di area sekitar  pintu masuk, mata ini disegarkan oleh kanal buatan dengan sebuah jembatan di atas kanal. Namun uniknya jembatan kecil ini yaitu banyak sekali gembok yang digantung di pembatas kiri kanan jembatan. Hm..melihat ini pasti deh pada inget jembatan yang membentang di atas sungai Seine di Paris, Prancis. Anggep ajalah lagi di sana ya! Then make a wish. Hihi..

Berjalan santai lebih ke dalam mengikuti lika liku kanal buatan, selain melihat lebih dekat miniatur Menara Eiffel, mata ini juga dimanjakan dengan suasana eropa lainnya, yaitu deretan rumah penduduk dengan model arsitektur Belanda klasik. Ciri khasnya yaitu bangunan bertingkat dengan atap segitiga. Selain atap, ciri khas lain yang membuat deretan bangunan ini menarik yaitu cet dindingnya berwarna-warni. Ada yang berwarna merah, hijau lumut, putih, krem, dan lain-lain. Eye catching banget deh pokoknya. Berfoto di antara bangunan-bangunan ini akan membawa angan kamu terbang ke Begijnhoft di negara kincir angin.  Oh ya selain Begijnhoft, bangunan-bangunan unik ini juga mengisi salah satu sudut kota di Leiden, Belanda.

Terus menyusuri kanal buatan, di salah satu titik ada bagian kanal yang berfungsi sebagai pelabuhan mini gitu. Di sini ada gondola dengan warna-warna cerah sedang parkir menunggu pengunjung yang ingin merasakan sensasi menyusuri kanal seperti di Venezia, Italia. Oh ya di sepanjang kanal ini terdapat tiga buah kincir air. Jadi ada rasa-rasa Belanda-nya ya. Hihihi.

Di salah satu sudut ada juga sebuah mural dengan gambar Big Ben dan juga bis tingkat. Tidak hanya itu saja, juga ada sebuah replika bok telpon berwarna merah. Tentunya pada tahu dong akan berkhayal sedang menjelajah kota apa? Betul! London, Inggris.

Oh ya, di banyak tempat di Devoyage ini disediakan kursi-kursi taman lengkap dengan bunga-bunga warna warni di dalam pot. Potnya banyak yang unik-unik lho. Instagramable banget untuk berswafoto ketjeh.  

 Apakah di Devoyage ini hanya untuk berfoto-foto saja atau duduk-duduk cantik minum kopi di kafe yang tersedia di dalam kawasan Devoyage?

Jawabannya tentu saja tidak.  Bagi yang membawa anak maka saya jawab tidak. Di sini juga ada lho permainan-permainan untuk anak seperti

  • Face and body painting
  • Art Tatto
  • House of game: brother hood, magic of kettels, paket games
  • Play ground ferrish wheel
  • Perahu air
  • Play ground kiddy ride
  • Clay art
  • Magic sand
  • Robin hood castle
  • Cotton candy

Nah sebelum menaiki wahana-wahana di atas, kamu harus membayar terlebih dahulu di loket khusus di dalam Devoyage. Jadi permainan-permainan ini  terpisah  dengan tiket masuk yang sudah kamu beli sebelum masuk ke dalam Devoyage. Untuk harga setiap permainan bervariasi. Mulai dari Rp. 15,000. hingga Rp. 50,000 per wahana.

Namun sewaktu saya berkunjung ke Devoyage tempo hari bersama dengan anak-anak , di area yang luas ini duo bujang kecil saya  hanya tertarik “sebentar” dengan tiga hal, yaitu kincir air yang terletak di tiga titik kanal buatan, gondola, dan satu lagi Robin Hood Castle.

Mengelilingi satu putaran kanal, duo bujang saya interested banget tuh liat kincir air yang berputar perlahan. Setelah itu pengen ngerasain  naik gondola. Baiklah, saya mencoba naik gondola bertiga dengan duo bujang kecil saya. Gadis kecil dititip dulu sama adik saya yang menunggu di dekat tempat pembelian tiket gondola.

Setelah menyelesaikan satu putaran mengayuh gondola, duo bujang tertarik melihat panahan. Dan kami pun menyambangi Robin Hood Castle.

Eh tapi, setelah selesai dengan rasa penasaran memanahnya, dimulailah drama itu. Drama duo bujang yang “membujuk” a.k.a “memaksa” emaknya untuk keluar dari Devoyage.

“Bundaaaaaa, ayo kita keluar. Kita pulang. Jangan foto-foto terus,”

Mendadak saya tepok jidat. Sepertinya saya sudah salah pilih tempat untuk berlibur yang dekat-dekat saja dari rumah mama saya . Huhuhu duo bujang kecil ini tidak tahu dan mungkin juga tidak mengerti kalau emaknya masih belum puas berfoto sana sini dengan background yang instagramable itu. Kayak orang-orang itu looooooh.  

Ini hanya sekedar catatan kecil bagi emak-emak yang membawa anak-anak mereka. Semoga tidak bernasib sama seperti saya. Hihihi.

 Selamat menikmati eropa di tanah Sunda.

Mataram, 5 September 2019

SuKa dengan artikel ini? Yuk, bagikan!

Viedyana

Emak dari tiga bocah kecil, domisili di Bantul, Yogyakarta. Suka jalan-jalan, icip-icip makanan, dan menulis. Ada yang ingin ditanyakan atau bekerjasama untuk review usaha, produk dan lain-lain silahkan kontak viedyana1983@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *